Menurut pemberitaan hari ini, Jakarta akan banjir sore hari nanti karena luapan dari sungai ciliwung.
Ayoooo, cepat bikin sumur resapan! Sebelum air banjir setinggi atap rumah tp diddalam tanah malah gak ada cadangan air.
Mari kita copy dari artikel yang diposting dari website kementrian lingkungan soal standar sumur resapan yang seharusnya.
Bagaimana
sebaiknya Sumur Resapan di Pekarangan Rumah Kita Dibuat? Satandar
Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air
Hujan untuk Lahan Pekarangan, menetapkan beberapa persyaratan umum yang
harus dipenuhi sebuah sumur resapan yaitu :
- Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau labil.
- Sumur
resapan harus dijauhklan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari
septic tank (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum
satu meter dari fondasi bangunan.
- Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.
- Struktur
tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap
air) lebih besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya, genagan air
setinggi 2 cm akan teresap habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi,
yaitu :
- Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam.
- Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm per jam.
- Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm per jam.
Spesifikasi Sumur Resapan
Sumur
resapan dapat dibuat oleh tukang pembuat sumur gali berpengalaman
dengan memperhatikan persyaratan teknis tersebut dan spesifikasi sebagai
berikut :
1. Penutup Sumur
Untuk penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya :
- Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian kerikil.
- Pelat
beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan yang
sama, berbentuk cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau,
- Ferocement (setebal 10 cm).
2. Dinding sumur bagian atas dan bawah
Untuk
dinding sumur dapat digunakan bis beton. Dinding sumur bagian atas
dapat menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen,
empat bagian pasir, diplester dan di aci semen.
3. Pengisi Sumur
Pengisi
sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah
ukuran 5-10 cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun
berongga.
4. Saluran air hujan
Dapat digunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm, dan pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.
Satu
hal yang penting, setelah sumur resapan dibuat, jangan lupakan
perawatannya. Cukup dengan memeriksa sumur resapan setiap menjelang
musim hujan atau, paling tidak, tiga tahun sekali.
Nah,
sederhana bukan? Dengan membuat sumur resapan di pekarangan
masing-masing, kita bias mencegah banjir sekaligus ,enjaga cadangan air.
Dan mumpung banjir itu belum datang, ayoo segera kita buat dengan apa yg ada, yang penting ada lubang yg cukup dalam untuk membuat air bisa mengalir kedalam tanah. Ingat jangan cuma 1 TP YG BUANYAAKKK!!!